Dalam survei yang dibuat Business Insider tahun lalu, Ibu Kota Kabul
Afghanistan dinobatkan sebagai kota paling berbahaya di dunia.
Kenyataannya, ada kota kecil yang tidak dilanda perang seperti
Afghanistan, tapi menimbulkan teror mengerikan bagi penduduknya.
Nama kota itu adalah Paso de Ovejas, sebuah kota di barat daya
Meksiko. Dua dekade lalu, kota ini sangat indah dan damai. Ada festival
kebudayaan setiap musim panas, turis ramai, 30 ribu penduduknya
sejahtera.
agen sbobet
Kini, festival itu berganti dengan kengerian. Sudah biasa ada jasad
digeletakan begitu saja di jalanan tanpa kepala. Jumlah penduduk tinggal
3 ribu jiwa.
The Daily Mail (11/6) menobatkannya sebagai kota paling disesaki kekerasan di muka bumi.
Status gemah ripah loh jinawi Kota Paso berubah gara-gara ulah kartel
narkoba kelompok Zetas. Mereka berkuasa di kota itu pada awal 2000-an.
"Anggota kartel narkoba kini menguasai hukum, polisi setempat tidak bisa berbuat apa-apa," kata warga bernama Jose Villareal.
Sepanjang Januari-Maret 2015, sudah terjadi 58 pembunuhan. Tahun
lalu, setiap tiga hari ada satu orang yang terbunuh. Kota ini menyumbang
20 persen total kematian akibat pembunuhan di seantero Meksiko.
Rekor pernah tercipta pada 2012, ketika lebih dari 15 ribu warga Kota
Paso dikirim ke rumah sakit karena luka tembak atau menjadi korban
kekerasan lainnya. Belum termasuk penculikan orang yang berani melawan
kartel narkoba. Minimal setiap warga Paso punya anggota keluarga yang
mati di tangan kartel narkoba.
Begitu murah nyawa manusia di Kota Paso, padahal tidak ada 'perang' seperti di negara-negara dunia ketiga yang miskin.
"Sudah biasa kalau orang yang salah omong di kedai minuman, diseret
keluar lalu dibunuh," kata Emilia Bustamante, warga lain yang mengaku
belum bisa pindah rumah.
Wali Kota harus berbaik-baik dengan kelompok Zetas kalau keluarganya
masih ingin hidup. Bahkan geng kartel Ramirez bersaudara telah
bersekongkol dengan Ana Rosa, Wali Kota Paso de Ovejas. Dengan cara
semacam ini, kartel narkoba memperpanjang kekuasaan mereka atas
kehidupan warga Kota Paso.
Kepolisian Meksiko beberapa kali mengirim pasukan khusus, tapi lama-lama capek karena bandar narkoba terus bercokol di Paso.
"Warga yang nekat bertahan rata-rata sudah uzur. Makanya putra saya
sudah saya minta enyah dari sini sesegera mungkin," kata Enrique Lopez.
posted by:
bola125
No comments:
Post a Comment