Friday, June 19, 2015

Jelaskan isu suap kapal imigran, Dubes Australia sambangi Kemenlu

Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson, siang tadi dipanggil ke Kementerian Luar Negeri menemui Menlu Retno L.P Marsudi. Pertemuan keduanya membahas klarifikasi dari pihak Australia mengenai isu suap anak buah kapal yang membawa imigran gelap untuk putar balik ke Indonesia.
"Australia sangat terbuka untuk bekerja sama dengan Indonesia untuk menghalangi penyelundupan manusia," ujar Grigson, di Jakarta selepas pertemuan, Jumat (19/6).

agen sbobet
Selain itu, Grigson juga menyampaikan surat yang ditulis oleh Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop. Namun menurut Menlu Retno, surat yang diberikan isinya tidak menjawab apa yang diminta Indonesia.
"Dubes Grigson memberikan surat Julie Bishop untuk saya. Mohon maaf saya tidak bisa jelaskan secara detail. Surat tersebut juga tidak menjawab pertanyaan saya," ujar Menlu Retno melalui pesan singkat pada awak media.
Sejak awal pekan ini, Menlu Retno meminta klarifikasi pada Australia melalui Dubes Grigson mengenai penyuapan kepada awak kapal imigran, sebelum dirinya bertolak ke Norwegia. Pertemuan Menlu Retno dan Dubes Grigson berlangsung selama 20 menit.
Para pencari suaka yang sebagian berasal dari Bangladesh itu ditangkap oleh Kepolisian RI di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, pada awal bulan ini.
Nahkoda dan awak kapal mengaku diberi uang masing-masing ASD 5 ribu (setara Rp 66,5 juta) agar mau putar balik ke wilayah perairan Indonesia. Para imigran gelap itu terdiri dari 54 orang Sri Lanka, 10 orang Bangladesh, dan seorang warga Myanmar.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menyatakan negaranya berhak mencari cara-cara alternatif menghalau imigran. Dia tidak membantah, ataupun menyetujui, metode suap kapal imigran. Seorang bekas pejabat di Negeri Kanguru menyatakan praktik menyuap kapal imigran gelap sudah berlangsung sejak era pemerintahan Partai Buruh pimpinan Kevin Rudd.

posted by:
bola125

No comments:

Post a Comment