Sunday, June 21, 2015

Inggris larang azan masjid pakai speaker, WNI ini manfaatkan HP

Lain halnya dengan Indonesia yang seringkali melantunkan ayat-ayat Alquran di masjid-masjid dengan menggunakan speaker, di Negara Inggris, jangankan suara rekaman mengaji, suara azan pun tidak dibolehkan menggunakan speaker, cukup didengar umat muslim yang berada di dalam Masjid saja.

"Kalau saya kangen suara azan, saya putar rekaman di HP (Handphone), kalau kangen suara mengaji, ya saya mengaji sendiri di rumah, atau sesekali saya pergi ke masjid meskipun jauh dari rumah," kata Warga Negara Indonesia yang tinggal di Inggris, Almi Widyawati (42) saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (21/6).

Warga jalan Adi Sucipto kota Pekanbaru Provinsi Riau, yang kini tinggal di Inggris ini mengaku sedih tidak bisa setiap hari mendengarkan suara azan. Dirinya menuturkan, hanya bisa memutar rekaman azan jika tiba waktu salat lima waktu, tanpa mendengarnya secara langsung dari speaker masjid.

"Paling sedih seperti itu. Nggak bisa dengerin azan dan tadarus, itulah yang paling dirindukan di sini," ujarnya.

Ibu dua anak ini mengungkapkan, tidak adanya suara azan dan mengaji bukan berarti tidak ada masjid di Inggris, masjid tetap ada namun kerajaan Inggris tidak memperbolehkan suara azan dan mengaji menggunakan speaker di masjid seperti di Indonesia pada umumnya.

agen sbobet

Seperti yang diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang melarang penggunaan kaset mengaji di masjid. Menurut JK, kaset mengaji yang didengarkan lewat speaker di masjid membuat polusi udara.

"Meski jauh dari rumah, di sini tetap tersedia Masjid seperti di Indonesia. Yang membedakannya di sini nggak boleh suara azan pakai speaker itu. Karena polusi udara katanya, cukup di dalam masjid saja, atau di rumah saja. Kalau di rumah, saya putar sendiri suara azannya," kata Almi yang kini menetap di kota Preston, Lancashire, England.

Selain suara azan dan mengaji, Almi juga merindukan suasana Ramadan di Indonesia. Pasalnya, kondisi bulan Puasa di Inggris sangat jauh berbeda dengan kondisi di kampung halamannya.

"Cemilan di Inggris dengan Indonesia berbeda jauh rasanya. Jika jelang berbuka puasa banyak jualan takjil atau cemilan untuk berbuka puasa di Indonesia, tidak ditemukan rasa yang sama di Inggris. Cemilan di sini banyak, tapi nggak seenak cemilan kita kan. Kalau puasa kan kita rindu kayak di Indonesia, berbagai masakan dan makanan ada dijual sana sini, kalau di Inggris sih berdoa saja, dan masaklah sedapat mungkin," paparnya.

Meski begitu, setidaknya ada sedikit yang melegakan baginya puasa di Inggris dibandingkan di Indonesia. "Enaknya puasa di Inggris itu nggak banyak godaan seperti di Indonesia, terutama makanan di Indonesia kan serba waawww," tutupnya.

posted by:
bola125

No comments:

Post a Comment