Lain halnya dengan Indonesia yang seringkali melantunkan
ayat-ayat Alquran di masjid-masjid dengan menggunakan speaker, di Negara
Inggris, jangankan suara rekaman mengaji, suara azan pun tidak
dibolehkan menggunakan speaker, cukup didengar umat muslim yang berada
di dalam Masjid saja.
"Kalau saya kangen suara azan, saya putar
rekaman di HP (Handphone), kalau kangen suara mengaji, ya saya mengaji
sendiri di rumah, atau sesekali saya pergi ke masjid meskipun jauh dari
rumah," kata Warga Negara Indonesia yang tinggal di Inggris, Almi
Widyawati (42) saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (21/6).
Warga
jalan Adi Sucipto kota Pekanbaru Provinsi Riau, yang kini tinggal di
Inggris ini mengaku sedih tidak bisa setiap hari mendengarkan suara
azan. Dirinya menuturkan, hanya bisa memutar rekaman azan jika tiba
waktu salat lima waktu, tanpa mendengarnya secara langsung dari speaker
masjid.
"Paling sedih seperti itu. Nggak bisa dengerin azan dan tadarus, itulah yang paling dirindukan di sini," ujarnya.
Ibu
dua anak ini mengungkapkan, tidak adanya suara azan dan mengaji bukan
berarti tidak ada masjid di Inggris, masjid tetap ada namun kerajaan
Inggris tidak memperbolehkan suara azan dan mengaji menggunakan speaker
di masjid seperti di Indonesia pada umumnya.
agen sbobet
Seperti yang
diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang melarang penggunaan
kaset mengaji di masjid. Menurut JK, kaset mengaji yang didengarkan
lewat speaker di masjid membuat polusi udara.
"Meski jauh dari
rumah, di sini tetap tersedia Masjid seperti di Indonesia. Yang
membedakannya di sini nggak boleh suara azan pakai speaker itu. Karena
polusi udara katanya, cukup di dalam masjid saja, atau di rumah saja.
Kalau di rumah, saya putar sendiri suara azannya," kata Almi yang kini
menetap di kota Preston, Lancashire, England.
Selain suara azan
dan mengaji, Almi juga merindukan suasana Ramadan di Indonesia.
Pasalnya, kondisi bulan Puasa di Inggris sangat jauh berbeda dengan
kondisi di kampung halamannya.
"Cemilan di Inggris dengan
Indonesia berbeda jauh rasanya. Jika jelang berbuka puasa banyak jualan
takjil atau cemilan untuk berbuka puasa di Indonesia, tidak ditemukan
rasa yang sama di Inggris. Cemilan di sini banyak, tapi nggak seenak
cemilan kita kan. Kalau puasa kan kita rindu kayak di Indonesia,
berbagai masakan dan makanan ada dijual sana sini, kalau di Inggris sih
berdoa saja, dan masaklah sedapat mungkin," paparnya.
Meski
begitu, setidaknya ada sedikit yang melegakan baginya puasa di Inggris
dibandingkan di Indonesia. "Enaknya puasa di Inggris itu nggak banyak
godaan seperti di Indonesia, terutama makanan di Indonesia kan serba
waawww," tutupnya.
posted by:
bola125
No comments:
Post a Comment